Selasa, 05 Desember 2017

PENJELASAN MENGENAI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT




SEJARAH PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT  
Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai sejak masa penjajahan Belanda pada abad ke 16. Pada saat itu kesehatan masyarakat dimulai dengan upaya pemberantasan penyakit cacar dan kolera yang menyebar di masyarakat. Penyakit kolera mewabah di Indonesia sekitar tahun 1937, kemudian diikuti oleh wabah cacar pada tahun 1948 yang awalnya disinyalir datang dari negara Singapura. Atas kejadian tersebut pemerintah hindia Belanda mulai melakukan upaya-upaya kesehatan masyarakat. Sebelumnya tahun 1807 melalui pemerintahan Gubernur Jenderal Daendels juga sudah melakukan upaya kesmas dengan langkah penurunan angka kematian bayi, yaitu dengan cara mendirikan pelatihan dukun bayi sebagai penolong dan perawatan persalinan. Sampai akhirnya diberikan pelatihan khusus di sekolah dokter Jawa yang didirikan oleh kepala pelayanan sipil dan militer dr.Bosch. Sekolah ini dikenal juga dengan nama sekolah STOVIA (School Tot Opleiding Van Indiche Arsten). Tahun 1888 didirikan Laboratorium kedokteran di Bandung dan tahun 1913 didirikan sekolah kedokteran yang ke 2 di Surabaya dengan nama NIAS (Nederland Indische Arsten School). Sampai pada tahun 1927 Stovia berubah menjadi Sekolah Kedokteran, sampai akhirnya sejak berdirinya Universitas Indonesia sekitar tahun 1947 dimasukan menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. STOVIA dan NIAS mempunyai andil sangat besar dalam perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia, termasuk ketika mereka ikut menangani wabah penyakit pes di pulau Jawa dengan memberikan vaksinasi kepada 15 juta penduduk pulau Jawa dan penyemprotan DTT di rumah-rumah mereka. Memasuki era kemerdekaan, salah satu tonggak penting perkembangan kesmas di Indonesia adalah dengan diperkenalkannya Bandung Plan tahun 1951 oleh dr.Y. Leimena dan dr.Patah. Konsep ini memperkenalkan cara pemulihan sakit (kuratif) dan upaya pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat serta lembagalembaga kesehatan yang sudah ada. Hasilnya, pada tahun 1956 dibentuk "Proyek Bekasi" di Lemah Abang sebagai contoh atau model pelayanan, pelatihan serta pengelolaan program kesehatan masyarakat pedesaan di Indonesia. Sekitar bulan Nopember tahun 1967, para ahli kesehatan di seluruh Indonesia mengadakan seminar pertama STOVIA (School Tot Opleiding Van Indiche Arsten) yang membahas program kesehatan masyarakat terpadu. Hasilnya, konsep pusat kesehatan masyarakat yang digagas oleh dr. Achmad Dipodilogo disepakati bersama sebagai upaya program kesehatan terpadu di seluruh negeri, sampai akhirnya diresmikan oleh pemerintah menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas.
 PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT

Menurut Winslow (1920) bahwa Kesehatan Masyarakat (Public Health) adalah Ilmu dan Seni : mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan, melalui “Usaha-usaha Pengorganisasian masyarakat “ untuk : (Notoatmodjo, 2003)
1.      Perbaikan sanitasi lingkungan
2.      Pemberantasan penyakit-penyakit menular
3.      Pendidikan untuk kebersihan perorangan
4.      Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan.
5.      Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya.

Menurut Ikatan Dokter Amerika (1948) Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa kesehatan masyarakat itu meluas dari hanya berurusan sanitasi, teknik sanitasi, ilmu kedokteran kuratif, ilmu kedokteran pencegahan sampai dengan ilmu sosial, dan itulah cakupan ilmu kesehatan masyarakat.

Banyak disiplin ilmu yang dijadikan sebagai dasar ilmu kesehatan masyarakat antara lain, Biologi, Kimia, Fisika, Kedokteran, Kesehatan Lingkungan, Sosiologi, Pendidikan, Psikologi, Antropologi, dan lain-lain. Berdasarkan kenyataan ini maka ilmu kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang multidisiplin. Namun secara garis besar, disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat, atau sering disebut sebagai pilar utama Ilmu Kesehatan Masyarakat ini antara lain :
1.      Administrasi Kesehatan Masyarakat.
2.      Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
3.      Biostatistik/Statistik Kesehatan.
4.      Kesehatan Lingkungan.
5.      Gizi Masyarakat.
6.      Kesehatan Kerja.
7.      Epidemiologi.

Mengapa ilmu kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang multi disipliner, karena memang pada dasarnya Masalah Kesehatan Masyarakat bersifat multikausal, maka pemecahanya harus secara multidisiplin. Oleh karena itu, kesehatan masyarakat sebagai seni atau prakteknya mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik langsung maupun tidak untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik, mental, dan sosial) atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat. (Notoatmodjo, 2003).
Secara garis besar, upaya-upaya yang dapat dikategorikan sebagai seni atau penerapan ilmu kesehatan masyarakat antara lain sebagai berikut :
1.      Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak menular.
2.      Perbaikan sanitasi lingkungan
3.      Perbaikan lingkungan pemukiman
4.      Pemberantasan Vektor
5.      Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat
6.      Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
7.      Pembinaan gizi masyarakat
8.      Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
9.      Pengawasan Obat dan Minuman
10.  Pembinaan Peran Serta Masyarakat

RUANG LINGKUP KEGIATAN KESEHATAN MASYARAKAT:
·         Promotif (peningkatan kesehatan)
·         Preventif (pencegahan penyakit)
·         Kuratif (pengobatan)
·         Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)

PRINSIP KESEHATAN MASYARAKAT:
·         Lebih mengutamakan tindakan pencegahan(preventif) daripada pengobatan (kuratif).
·         Dalam melaksanakan tindakan pencegahan selalu menggunakan cara-cara yang ringan biaya dan berhasil baik.
·         Menitik beratkan pada masyarakat, baik sebagaipelaku (subyek) dan sasaran (obyek).
·         Sasaran yang diutamakan adalah masyarakat yang terorganisir.
·         Mengutamakan masalah-masalah kesehatan ke masyarakatan dari pada kesehatan perorangan.

KESEHATAN LINGKUNGAN BASIS KESEHATAN MASYARAKAT
ANCAMAN ALAMI TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
•    Terdapat lingkungan yang bervariasi di berbagai bagian bumi, dan manusia telah menemukan jalan hidup di berbagai iklim dan tempat tinggal.
•    Disamping itu ada bahaya alami yg mengancam kesehatan seperti temperatur panas dan dingin yg ekstrim, sinar ultra-violet dari Matahari, bahan dan tanaman toksik, organisme hidup lainnya dari bakteri pathogen sampai mamalia predator.

IDENTIFIKASI BAHAYA

·         •     Peran utama pemerintah dalam masalah kesehatan lingkungan adalah mengidentifika adanya bahaya di lingkungan dan menetapkan standard keselamatan yg harus dipenuhi oleh industri untuk melindungi masyarakat terhadap ancaman bahaya tersebut.
·         •     Mengidentifikasi suatu bahan sebagai zat berbahaya dan menetapkan standard aman sering sukar dan kontroversial, karena risiko dari kebanyakan bahan kimia sintetik yang dibuang ke lingkungan oleh proses industri atau konsumen tidak diketahui.
·        •     Pengujian potensi efek berbahaya dari suatu bahan adalah mahal serta menghabiskan waktu, dan pemilihan bahan kimia apakah yang akan diuji itu sendiri merupakan kontroversi secara politis. Bahkan dalam kasus dimana risiko kesehatan sudah jelas, seperti pembuangan air limbah ke saluran pematusan atau pencemaran udara oleh kendaraan bermotor milik pribadi, pemerintah daerah, industri atau bahkan penduduk sendiri mungkin menolak untuk memenuhi standard karena biaya dan ketidaknyamanan yang dibutuhkan untuk membersihkan lingkungannya.



d      DAFTAR PUSTAKA
                    http://www.indonesian-publichealth.com/ilmu-kesehatan-masyarakat/
      https://hanibalhamidi.files.wordpress.com/2013/05/sejarah-singkat-kesehatan-masyarakat-di-indonesia.pdf
                    https://www.academia.edu/4311779/Konsep_Ilmu_Kesehatan
                    file:///F:/MATERI/4-isu-lingk-dlm-kesmas.pdf